Kemarahan Pep Guardiola Meledak Usai Insiden Handball yang Tak Diberi Kartu Merah di Final FA Cup 2025
Final Piala FA 2025 yang digelar di Wembley Stadium pada 17 Mei menjadi malam penuh emosi—bukan hanya karena kekalahan mengejutkan Manchester City dari Crystal Palace, tetapi juga karena insiden kontroversial yang memicu kemarahan besar dari pelatih City, Pep Guardiola. Dalam laga yang berakhir dengan skor 1-0 untuk Palace, sebuah keputusan wasit mengenai insiden handball di luar kotak penalti oleh kiper Dean Henderson menjadi pusat perdebatan. Bagi Pep, ini bukan sekadar momen kontroversial—ini adalah keputusan yang bisa mengubah arah sejarah pertandingan.
Latar Belakang Pertandingan: City Dihadang Oleh Kejutan Palace
Manchester City, yang datang sebagai favorit dan juara bertahan Premier League, menghadapi Crystal Palace yang tampil mengesankan di musim ini. City menurunkan skuad terbaiknya, dengan pemain seperti Phil Foden, Kevin De Bruyne, dan Erling Haaland memimpin lini serang.
Namun, Palace tampil solid dan disiplin sejak menit pertama. Gol tunggal dicetak oleh Eberechi Eze pada menit ke-16 melalui tendangan voli yang memukau setelah menerima umpan dari Daniel Muñoz. Setelah gol tersebut, City terus mendominasi penguasaan bola, tetapi kesulitan menembus pertahanan rapat Palace.
Namun yang benar-benar menjadi pusat perhatian bukanlah kekalahan itu sendiri, melainkan insiden yang terjadi di menit ke-34.
Insiden Handball yang Menjadi Titik Panas
Pada menit ke-34, dalam situasi bola panjang yang diarahkan ke arah Erling Haaland, kiper Palace Dean Henderson keluar dari kotak penalti untuk memotong bola. Namun dalam usahanya, bola terlihat jelas mengenai tangan Henderson saat dia berada di luar area penalti—pelanggaran yang seharusnya mengundang kartu merah karena menggagalkan peluang mencetak gol secara ilegal.
Wasit sempat menghentikan permainan dan berdiskusi dengan tim VAR. Setelah beberapa saat, tidak ada kartu merah yang diberikan, dan Henderson hanya diperingatkan secara verbal. Putusan ini langsung memicu protes dari pemain Manchester City, terutama dari Pep Guardiola yang terlihat sangat emosi di pinggir lapangan.
Kemarahan Guardiola: “Ini Merampok Sepak Bola!”
Setelah pertandingan, Pep Guardiola tidak menahan emosinya dalam wawancara pasca laga. Dalam konferensi pers yang digelar beberapa saat setelah peluit akhir, Pep menyampaikan kemarahannya dengan sangat tegas.
“Apa gunanya VAR jika pelanggaran seperti itu tidak dihukum? Tangan kiper menyentuh bola di luar kotak penalti, itu pelanggaran yang sangat jelas. Jika itu bukan kartu merah, lalu apa? Ini seperti mencuri kesempatan dari kami.”
Guardiola menilai bahwa keputusan tersebut secara langsung memengaruhi hasil pertandingan, karena insiden itu terjadi ketika City mulai menekan pertahanan Palace. Kehilangan kiper utama dalam momen tersebut bisa menjadi titik balik, tetapi keputusan wasit membuat Palace tetap dengan 11 pemain.
Reaksi Dunia Sepak Bola: Wasit Disorot, VAR Dipertanyakan
Tak hanya Guardiola, banyak pengamat dan mantan pemain sepak bola juga menyoroti insiden ini. Alan Shearer, mantan kapten Inggris dan analis BBC, menyatakan bahwa:
“Itu adalah handball yang sangat jelas dan seharusnya langsung diganjar kartu merah. Saya terkejut VAR tidak merekomendasikan intervensi lebih lanjut.”
Tagar #HandballGate sempat menjadi trending di media sosial Inggris selama beberapa jam setelah pertandingan, dengan ribuan fans dan analis mengecam keputusan wasit. Banyak yang membandingkan insiden ini dengan kasus-kasus serupa di masa lalu yang berujung pada kartu merah.
Seandainya Kartu Merah Diberikan: Bagaimana Skor Bisa Berubah?
Secara taktis, kehilangan kiper utama di awal pertandingan dapat mengubah total dinamika laga. Palace kemungkinan besar harus bertahan dengan 10 pemain dan kiper cadangan, yang akan sangat memengaruhi kemampuan mereka bertahan melawan tekanan City.
City, yang pada saat itu sudah mulai menemukan ritme, berpeluang besar untuk menyamakan kedudukan bahkan membalikkan keadaan. Namun, keputusan yang diambil membuat Palace tetap stabil secara struktur dan akhirnya mampu mempertahankan keunggulan hingga peluit akhir.
Pep dan VAR: Riwayat Ketegangan yang Panjang
Ini bukan kali pertama Pep Guardiola berselisih dengan keputusan VAR. Dalam beberapa musim terakhir, ia beberapa kali menunjukkan ketidakpuasannya terhadap konsistensi teknologi tersebut. Dalam laga lawan Tottenham tahun 2023, gol menit akhir City dianulir karena handball tipis yang memicu reaksi frustrasi dari sang pelatih.
Namun insiden di final FA Cup ini mungkin adalah yang paling membuatnya geram. Pasalnya, ini adalah pertandingan final—ajang bergengsi yang bisa menambah koleksi trofi Guardiola di Inggris.
Palace Rayakan Sejarah, Tapi Sorotan Tertuju pada Wasit
Meski kemenangan Palace adalah sebuah pencapaian besar—mengingat ini adalah trofi besar pertama mereka dalam 119 tahun sejarah klub—banyak media Inggris memilih memfokuskan sorotan pada keputusan kontroversial wasit.
Surat kabar seperti The Guardian, Sky Sports, hingga The Athletic mengangkat topik tersebut dalam headline mereka, menyebutnya sebagai “insiden yang akan dikenang lebih lama daripada gol itu sendiri”.
Palace sendiri tetap merayakan kemenangan secara besar-besaran, namun pelatih mereka, Oliver Glasner, memilih untuk tidak terlalu banyak berkomentar soal kontroversi:
“Saya tidak melihat dengan jelas. Saya percaya keputusan wasit, dan kami tetap harus mempertahankan keunggulan selama lebih dari 60 menit setelahnya. Itu bukan hal yang mudah.”
Penutup: Akankah FA Bertindak?
Setelah insiden tersebut, banyak yang meminta FA dan PGMOL (organisasi wasit Inggris) untuk memberikan klarifikasi resmi. Jika ditemukan bahwa keputusan VAR atau wasit keliru secara prosedural, ini bisa memicu perdebatan panjang dan mungkin perubahan dalam sistem VAR ke depannya.
Bagi Pep Guardiola, kekalahan ini lebih dari sekadar kehilangan trofi—ini adalah gambaran frustasi tentang bagaimana sebuah keputusan bisa mengubah segalanya dalam sekejap. Dan hingga saat ini, pertanyaan itu masih bergema di benak banyak penggemar:
“Bagaimana mungkin itu bukan kartu merah?”