Nawaf Al-Boushal Berperan Besar Saat Lawan Timnas Indonesia

Nawaf Al-Boushal Berperan Besar Saat Lawan Timnas Indonesia

Nawaf Al-Boushal Berperan Besar Saat Lawan Timnas Indonesia

Di laga kualifikasi Grup B Piala Dunia AFC, Saudi Arabia berhasil membalikkan keadaan dan meraih kemenangan 3-2 atas Indonesia di kandang sendiri. Salah satu pemain yang mencuat adalah Nawaf Al-Boushal, bek sayap yang sering dianggap pemain bertahan, tetapi dalam laga tersebut ia menampilkan kontribusi penting di aspek defensif dan transisi.

Boushal sendiri secara statistik adalah pemain bertahan (left-back) untuk Al-Nassr dan timnas Arab Saudi. Dalam pertandingan ini, ia tidak mencetak gol atau assist, namun perannya terasa dalam menjaga sisi pertahanan, memblok beberapa upaya penetrasi pemain Indonesia, serta ikut membantu menjaga keseimbangan saat Saudi melakukan serangan balik. Keberadaannya di sayap membantu memberikan support baik kepada bek tengah maupun lini tengah agar tidak terjebak overload di sisi lawan.

Selama laga berlangsung, tekanan dari tim tamu sempat memberikan bahaya, terutama ketika Indonesia berhasil mencetak gol pembuka lewat penalti. Namun secara kolektif, pertahanan Saudi tetap solid, termasuk peran Al-Boushal yang cukup disiplin dalam menjaga zona sayap kirinya. Saat terjadi insiden penalti kedua yang akhirnya memenangkan Saudi, gambar selebrasi menunjukkan Boushal ikut merayakan gol bersama rekan satu tim—menandakan bahwa dia juga bagian dari momentum kemenangan.

Peran Krusial Nawaf Al-Boushal

Meskipun namanya tidak muncul dominan di headline gol, kontribusi seperti Boushal seringkali menjadi akar kemenangan tim. Dia memutus beberapa serangan sayap lawan, membantu menjaga kestabilan struktur pertahanan, dan memungkinkan skuad depan Arab Saudi (“Al-Brikan” yang mencetak dua gol) mendapatkan ruang untuk berkembang. Hal ini mencerminkan bahwa kemenangan besar tak selalu berasal dari gol spektakuler semata, melainkan juga dari ketahanan dan kedisiplinan di bidang defensif.

Boushal terus menunjukkan mengapa ia dipercaya menjadi staf bertahan timnas walau usianya masih tergolong muda (lahir 16 September 1999). Dengan kontrak yang masih lama bersama klubnya Al-Nassr hingga 2027, performa semacam ini bisa memperkuat posisinya di tim nasional dan meningkatkan reputasi sebagai pemain bertahan andal di level Asia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *